AMPHURI.ORG, JAKARTA–Kementerian Agama bersama Otoritas Bandara Wilayah I menggelar pertemuan untuk membahas persiapan keberangkatan umrah. Meski Arab Saudi belum memberikan informasi resmi tentang kepastian waktu pembukaan umrah bagi jamaah Indonesia, namun berbagai persiapan terus dilakukan oleh Kementerian Agama.
Seperti yang dilakukan oleh Direktorat Jenderal Penyelenggaraan Haji dan Umrah menggelar dua pertemuan penting sekaligus pada Rabu, (2/11/2021) dengan lintas kementerian/lembaga. Pada Rabu pagi berdiskusi dengan Pusat Data dan Informasi Kementerian Kesehatan untuk melanjutkan pembicaraan teknis integrasi aplikasi Siskopatuh dengan Pedulilindungi guna pembukaan QR Code sertifikat vaksin bagi jamaah umrah. Sedangkan pada siang harinya berkunjung ke Otoritas Bandara Wilayah I di Bandara Soekarno Hatta untuk membicarakan teknis pelayanan bandara bagi jemaah umrah masa pandemi covid-19.
Dalam pertemuan tersebut, Kasubdit Pemantauan dan Pengawasan Umrah dan Haji Khusus, M Noer Alya Fitra, bilang, “Perlu kami sampaikan kepada Otban bahwa Kementerian Agama bersama kementerian/lembaga terkait secara marathon sedang menyiapkan berbagai hal teknis sebagai langkah antisipasi pembukaan umrah masa pandemi.”
“Langkah cukup progresif telah kami lakukan bersama Kementerian Kesehatan dalam penyiapan regulasi teknis pelayanan kesehatan bagi jamaah umrah, termasuk diantaranya sertifikat vaksin. Besok kami juga akan membahas tentang data Jemaah umrah yang harus disinkronisasi bersama Direktorat Jenderal Kependudukan dan Catatan Sipil,” imbuhnya.
Nafit juga menjelaskan tentang skema umrah satu pintu. Skema tersebut dimaksudkan agar memudahkan pengendalian, pengawasan, dan memastikan kesehatan, keamanan, dan keselamatan jemaah umrah yang dilaksanakan pada masa pandemi covid-19.
“Jamaah umrah harus sudah clear di asrama haji, baik dari sisi kelengkapan dokumen perjalanan maupun kesehatannya. Oleh karena itu kami sangat membutuhkan bantuan otoritas bandara untuk memastikan fasilitas asrama haji memenuhi persyaratan untuk diberlakukan sebagai tempat keberangkatan internasional, seperti pelayanan jamaah haji reguler,” terangnya.
Sementara Kepala Otoritas Bandara Wilayah I, Yufridon Gandoz Situmeang memberikan apresiasi langkah-langkah yang telah diambil Kementerian Agama. Gandoz juga siap mendukung Kementerian Agama dalam menyiapkan pelayanan umrah di Bandara Soekarno Hatta.
“Tentu kami sangat mendukung Kementerian Agama. Terkait hal teknis di asrama haji, kami akan segera melakukan evaluasi kesiapannya sebagai terminal internasional. Dengan konsep seperti haji reguler, berarti di asrama haji sudah melaksanakan pemeriksaan kesehatan dan imigrasi jemaah umrah, termasuk alat angkut dari asrama ke bandara harus benar-benar save dan secure,” terangnya.
Gandoz juga mendorong agar Kementerian Agama berkoordinasi lebih detail tentang teknis keberangkatan jemaah. “Secara prinsip Otban siap berkoordinasi lebih cepat agar semua hal-hal teknis keberangkatan, layanan penerbangan, dan bandara siap saat umrah dibuka,” tegasnya.
Menurutnya penerbangan jamaah umrah lebih secure dengan penerbangan langsung (direct flight). Dia juga mengusulkan agar pesawat yang digunakan jemaah umrah tidak bersama dengan penumpang reguler.
“Kita harus menjamin bahwa jemaah umrah aman dan tidak terpapar covid-19 saat di perjalanan, maka akan lebih baik bila tidak bercampur dengan penumpang reguler,” kata Gandoz mengusulkan.
Pada akhir pertemuan, Gandoz juga berpesan agar Kementerian Agama bersama dengan PPIU dapat mengedukasi jemaah umrah. Terlebih saat ini status pandemi covid-19 belum dicabut oleh otoritas kesehatan dunia.
“Otoritas bandara harus menjamin keselamatan dan keamanan penerbangan, termasuk bagi jemaah umrah. Kami juga berharap Kemenag bersama travel umrah menginformasikan secara lengkap kepada jemaah agar disiplin ikuti prokes, dalam rangka ketertiban dan kelancaran pelayanan di bandara,” pungkasnya. (hay)