Masjid Nabawi akan Gelar Pameran Manuskrip Al-Quran Langka
January 18, 2021
Menag Minta Menkes Prioritaskan Jamaah Haji untuk Vaksinasi
January 19, 2021

Menag: Selama Pandemi Indonesia Berangkatkan 1.090 Jamaah Umrah

AMPHURI.ORG, JAKARTA–Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas mengatakan sejak dibukanya kembali umrah oleh Arab Saudi selama pandemi hingga 11 Januari lalu, setidaknya ada sebanyak 1.090 jamaah Indonesia yang melakukan ibadah umrah ke Tanah Suci. Semua jamaah mesti menerapkan protokol kesehatan ketat baik sebelum keberangkatan, selama di Saudi dan begitu juga saat tiba kembali di Tanah Air.

“Pada masa pendemi ini jamaah umrah yang berangkat sampai dengan 11 Januari adalah 1.090 jamaah, yang diberangkatkan 112 Penyelenggara Perjalanan Ibadah Umrah (PPIU),” jelas Menag Yaqut di hadapan anggota dewan saat Rapat Kerja dengan Komisi VIII DPR di Jakarta, Senin (18/1/2021).

Yaqut mengatakan protokol ketat diberlakukan bagi jamaah umrah yang ditandai dengan banyaknya kriteria bagi seseorang untuk dapat berumrah. Di antaranya adalah melakukan tes usap PCR berulang kali dan karantina sebelum serta sesudah umrah.

Kemenag sendiri, kata Yaqut telah menerbitkan Keputusan Menteri Agama Republik Indonesia Nomor 719 Tahun 2020 tentang Pedoman Penyelenggaraan Perjalanan Ibadah Umrah pada Masa Pandemi. Kendati begitu, lanjut dia, tetap ada jamaah yang tertular Covid-19. “PCR swab test dilakukan kepada setiap jamaah baik sebelum berangkat dan saat tiba di Saudi dengan hasil 58 jamaah positif Covid-19 saat sebelum berangkat dan 46 jamaah positif saat di Saudi,” katanya.

Menag Yaqut mengatakan untuk jamaah yang positif Covid-19 sebelum berangkat maka diisolasi mandiri dan berangkat saat sudah negatif SARS-CoV-2. Bagi jamaah yang positif ketika di Saudi maka diisolasi di hotel tempat menginap. Seluruh jamaah yang terinfeksi itu sudah sembuh dan telah dipulangkan ke Tanah Air.

Yaqut menambahkan, hasil dari evaluasi selama ini terdapat celah penularan Covid-19 saat umrah. Karena itu, sebaiknya hal ini diperbaiki bersama instansi terkait. “Verifikasi dokumen hasil PCR/SWAB jamaah masih dilakukan secara manual atau belum menggunakan QR code/bar code sehingga validitas hasil masih belum terjamin 100 persen,” katanya. (hay)

Leave a Reply