AMPHURI.ORG, RIYADH–Kementerian Dalam Negeri Arab Saudi mencabut larangan perjalanan sementara yang diberlakukan 20 Desember lalu, pada Ahad (3/1/2021). Larangan tersebut diambil sebagai tindakan pencegahan, menyusul deteksi jenis Covid-19 yang bermutasi di sejumlah negara.
Akses masuk ke Kerajaan Saudi sudah bisa dilanjutkan, baik melalui udara, darat dan laut pada Ahad (3/1/2021), pukul 11.00 waktu setempat. Hal ini disampaikan oleh kementerian dalam sebuah pernyataan yang disiarkan oleh Saudi Press Agency (SPA).
Meski demikian, sejumlah pembatasan tetap dilakukan, termasuk meminta orang non-Saudi yang datang dari Inggris, Afrika Selatan, maupun negara lain tempat varian Covid-19 terdeteksi melakukan karantina setidaknya 14 hari sebelum beraktivitas di Kerajaan.
Seperti dilansir Republika.co.id dari Arab News, warga Saudi yang diizinkan masuk terkait kasus-kasus kemanusiaan dan esensial. Mereka yang datang dari negara-negara tempat penyebaran varian Covid-19 baru diharuskan tetap di rumah mereka selama 14 hari untuk observasi.
Kasus varian baru Covid-19 yang pertama kali terdeteksi di Inggris, telah dilaporkan muncul di negara-negara Eropa termasuk Prancis, Swedia dan Spanyol. Varian baru itu juga telah terdeteksi di Afrika Selatan, Yordania, Kanada dan Jepang. Arab Saudi telah mulai meluncurkan vaksin untuk Covid-19. Sebagai permulaan, Kerajaan memberikan vaksin kepada masyarakatnya yang dianggap berisiko tinggi.
Kerajaan juga mengalami penurunan yang stabil dalam jumlah kasus baru dan kematian akibat pandemi. Kementerian Kesehatan mencatat hanya ada 101 kasus baru, angka terendah dalam sembilan bulan, dengan dua wilayah melaporkan nol kasus, Sabtu (2/1/2021).
Total, tercatat 362.488 orang telah terjangkit penyakit tersebut, sejak Covid-19 pertama kali terdeteksi di Wuhan, China, pada Desember 2019. Dari total kasus tersebut, 2.772 kasus tercatat masih aktif, dengan 401 dalam kondisi kritis. Jumlah total kematian per 1 Januari adalah 6.230. (hay)