AMPHURI.ORG, JAKARTA–Wakil Ketua Komisi VIII DPR-RI, Ace Hasan Sadzily mengatakan saat ini biaya penyelenggaraan ibadah haji (BPIH) yang harus dibawayrkan oleh tiap calon jamaah haji merupakan yang paling murah di kawasan Asia Tenggara.
Menurutnya, biaya perjalanan haji jamaah asal Indonesia merupakan yang termurah di kawasan ASEAN. “Kondisi normal Biaya Pelaksanaan Ibadah Haji di Indonesia itu sebesar Rp. 69.950.000. Tapi, faktanya jamaah haji kita hanya membayar BPIH sekitar Rp 35 jutaan. Itu pun masih dikembalikan ke jamaah lagi dalam bentuk living cost sebesar 1500 Riyal Saudi,” ujar Ace, di sela kunjungan kerjanya ke Asrama Haji Sudiang, Makassar, Kamis (20/6/2019).
Hal ini lanjut Ace, penting untuk diketahui umat muslim Indonesia. Sebab, murahnya BPIH calon jamaah haji Indonesia merupakan hasil kerja keras dan perjuangan antara pemerintah dengan DPR. “Ini juga wujud komitmen untuk memberikan pelayanan terbaik kepada jamaah haji kita khususnya umat Islam,” ungkapnya.
Sebelumnya, Sekretaris Ditjen Penyelenggara Haji dan Umrah, Ramadhan Harisman, mengungkapkan bahwa pihaknya telah melakukan kajian tentang besaran biaya haji ini. “Hasil kajian kami, dalam rentang 2015–2018, BPIH Indonesia adalah yang paling rendah dibanding Brunei Darussalam, Malaysia, dan Singapura,” ujar Ramadhan dalam sebuah kesempatan di awal tahun lalu.
“Ketiganya adalah negara dengan jemaah haji terbesar di ASEAN. Meski jumlah jamaah Indonesia jauh lebih banyak ketimbang tiga negara tersebut,” imbuhnya.
Menurut Ramadhan, dalam empat tahun terakhir, rata-rata biaya haji Brunei Darussalam berkisar di atas USD 8.000. Persisnya, USD 8.738 (2015), USD 8.788 (2016), USD 8.422 (2017), dan USD 8.980 (2018).
Di Singapura, rata-rata ongkosnya di atas USD 5.000. Detailnya yaitu: USD 5.176 (2015), USD 5.354 (2016), 4.436 dolar AS (2017), dan 5.323 dolar AS (2018).
Sementara Malaysia, rata-rata biaya haji sebesar USD 2.750 (2015), USD 2.568 (2016), USD 2.254 (2017), dan USD 2.557 (2018).
“Dalam dollar, rata-rata BPIH Indonesia pada 2015 sebesar USD 2.717. Sementara tiga tahun berikutnya adalah 2.585 dollar di 2016, 2.606 dollar di 2017, dan 2.632 dollar di 2018,” ujar Ramadhan.
Sekilas, lanjut Ramadhan, BPIH Indonesia lebih tinggi dari Malaysia. Namun, sebenarnya lebih murah. Sebab, dari biaya yang dibayarkan jamaah, ada sebanyak USD 400 atau setara SR1.500 (Saudi Riyal) yang dikembalikan lagi kepada setiap jamaah sebagai biaya hidup di Tanah Suci.
“Saat pelunasan, jamaah membayar BPIH yang di dalamnya termasuk komponen biaya hidup. Komponen biaya tersebut bersifat dana titipan saja. Saat di asrama haji embarkasi, masing-masing jemaah yang akan berangkat akan menerima kembali dana living cost itu sebesar 1.500 riyal,” jelasnya.
“Jadi riil biaya haji yang dibayar jamaah haji Indonesia adalah 2.312 dolar di 2015, 2.185 dolar di 2016, 2.206 dolar di 2017, dan 2.232 dolar di 2018,” imbuhnya. (hay)