AMPHURI.ORG, BANDUNGAN—Direktur Jenderal Penyelenggaraan Haji dan Umrah Kementerian Agama, Nizar meminta masyarakat khususnya jamaah haji tahun 1441H/2020M yang tertunda keberangkatannya tidak tergiur dengan modus penipuan terkait percepatan keberangkatan haji oleh oknum-oknum yang tidak bertanggungjawab. Tidak ada celah untuk melakukan penipuan percepatan waktu tunggu dan untuk tidak tergiur dengan berbagai macam jenis penipuan.
Demikian ditegaskan Nizar saat menjadi narasumber acara Jagong Masalah Umrah dan Haji (Jamarah) yang digelar pada Senin (21/9/2020), seperti dalam keterangan tertulisnya yang dilansir laman kemenag.go.id.
“Jadi semakin banyak yang daftar, semakin lama pula waiting listnya. Dari tahun 2014, tidak ada waiting list yang dimajukan, kalau ada yang menawarkan dengan modus kenal dengan orang dalam dengan biaya sekian, itu berarti penipuan. Karena pendaftaran saat ini sudah secara sistem sehingga tidak bisa dimanipulasi. Tidak ada yang bisa memanipulasi data, sekalipun orang Kementerian Agama,” jelas Nizar.
Menurutnya, kuota bisa dimajukan jika ada regulasi undang-undang seperti jamaah lanjut usia. Dan dikelompokkan dengan daftar tunggu jamaah lansia prioritas lainnya. “Oleh karena itu Menteri menetapkan 1% dari total kuota bisa dimajukan untuk lansia dan disesuaikan bagi yang sudah daftar terdahulu,” tegasnya.
Diakui Nizar, bahwa sangat rentan dalam penyelenggaraan haji tahun depan akan ada penipuan, karena jamaah haji ingin beribadah cepat. Nizar sangat menghargai besarnya minat masyarakat untuk beribadah haji. Ia menegaskan kembali bahwa tidak ada yang bisa dimajukan, kecuali jamaah lansia yang telah diatur oleh peraturan perundang-undangan.
Lebih lanjut Nizar menjelaskan, pada tahun 2020 telah direncanakan untuk penempatan jamaah haji per Kabupaten, 1 Hotel. Jika dipisah maka letak hotelnya akan berdekatan sekali. Selain itu, ada juga penyesuaian menu makanan dengan cita rasa nusantara.
Menurutnya, untuk penyelenggaraan haji tahun depan, akan ada Petugas Pertolongan Pertama pada Jemaah Haji yang disingkat menjadi P3JH. Petugas ini nanti akan menolong jamaah Haji yang kelelahan.
“Karena di tahun lalu saya melihat banyak jamaah haji bergelimpangan. Ada jasa yang disediakan dengan membayar cukup mahal, sampai akhirnya saya berpikir harus membuat petugas yang menolong jamaah kelelahan yang beranggotakan TNI Polri dan juga dokter TNI Polri. Jika ada jamaah pucat, akan diberi obat dan kursi roda. Itulah salah satu faktor kenapa indeks kepuasan jemaah haji bisa semakin naik dari tahun ke tahun,” kata Nizar. (hay)