Menag: Perkuat Spirit Hijrah dan Semangat Gotong Royong
August 9, 2021
Saudi Masih Kaji Vaksin Sinovac dan Sinopharm
August 12, 2021

Firman: Saudi Targetkan 22 Juta Jamaah Selama Musim Umrah 1443H

AMPHURI.ORG, JAKARTA – Ketua Umum Dewan Pengurus Pusat Asosiasi Muslim Penyelenggara Haji dan Umrah Republik Indonesia (DPP AMPHURI) Firman M Nur menyampaikan bahwa Arab Saudi mempunyai target jamaah umrah setidaknya 22 juta dalam 11 bulan ke depan selama musim umrah 1443H. Hal ini melebihi jumlah jamaah umrah di masa normal pada tahun 2019 yang ada pada kisaran 15 juta jamaah.

Demikian disampaikan Firman M Nur dalam sebuah wawancara dengan Blak-blakan detik.com, sebagaimana dikutip detik.com, Selasa (10/8/2021).

Menurut Firman, untuk diketahui, Indonesia merupakan pengirim jamaah umrah terbesar kedua (sekitar 1,2 juta orang per tahun) setelah Pakistan (1,5 – 1,6 juta orang per tahun). Dari sisi ekonomi, jamaah Indonesia dikenal lebih royal dibandingkan dengan jamaah dari negara-negara lain. “Hotel-hotel bintang lima dan empat di sekitar Masjidil Haram itu biasa didominasi oleh jamaah asal Indonesia,” kata Firman.

Hal senada diungkap Konsul Jenderal RI di Jeddah Eko Hartono yang mencontohkan saat ini ada sebuah hotel bintang lima yang memiliki 1.700 kamar dan dilengkapi 26 lift sengaja ditutup demi menunggu jamaah Indonesia. Para pengusaha perhotelan maupun jasa lainnya terkait prosesi ibadah ini, kata Eko, dipastikan tak tinggal diam. Mereka melakukan lobi-lobi juga ke pemerintah dan para pengambil kebijakan.

“Bagi Saudi, RI adalah ceruk pasar yang sangat besar. Jadi sangat berkepentingan untuk mengundang jamaah dari RI,” tegas Eko Hartono.

Namun, di sisi lain, pemerintah Kerajaan Saudi tak hanya memikirkan kepentingan ekonomi dan bisnis. Kesehatan dan keselamatan warga Saudi secara keseluruhan saat ini menjadi prioritas utama. Perlindungan dengan menggunakan empat jenis vaksin; Pfizer, AstraZaneca, Moderna, dan Johnson & Johnson dianggap terbaik.

Sementara, dua jenis vaksin buatan China yang banyak digunakan oleh negara-negara muslim seperti Indonesia, yakni Sinovac dan Sinopharm masih belum diakui Saudi. Karena itu terhadap para calon jamaah ini disyaratkan melakukan vaksinasi dengan vaksin seperti yang digunakan Saudi sebagai booster.

“Tapi karena masih ada jutaan warga lain di tanah air yang belum mendapatkan vaksinasi, tentu akan lebih baik para calon jamaah bersabar lagi untuk tidak memaksakan diri beribadah umrah dalam waktu dekat ini,” kata Eko Hartono. Selain Indonesia, dia melanjutkan, ada delapan negara lain seperti India, Turki, dan Mesir yang belum diberi akses untuk mengirimkan calon jamaahnya. (hay)

Leave a Reply