Hingga 18 Ramadhan, Jamaah Umrah Indonesia Capai 934.827 Jamaah
May 25, 2019
Menag Bertolak ke Saudi, Cek Persiapan Haji 2019
May 27, 2019

Menag : Pos Pengawasan di Terminal 3 Soetta Masih Perlu Up-Grade

AMPHURI.ORG, JAKARTA–Keberadaan pos pengawasan ini memang masih dalam masa sosialisasi. Kementerian Agama (Kemenag) membuat pos pengawasan terpadu ini dalam rangka mengoptimalkan pengawasan berupa pemeriksaan kelengkapan dokumen umrah dan penerimaan aduan dari para jamaah umrah dan haji khusus.

Demikian ditegaskan Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin saat meninjau pos pengawasan keberangkatan jamaah umrah dan haji khusus di Terminal 3 Bandara Soekarno-Hatta, Cengkareng, pada Minggu, (26/5/2019).

Turut mendampingi Menag, Direktur Bina Umrah dan Haji Khusus Arfi Hatim, Sekretaris Ditjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah (Ditjen PHU) Ramadan Harisman, serta Direktur Pelayanan Haji Dalam Negeri Muhajirin Yanis.

“Program ini sangat keren, bentuk konkrit kerja sama lintas sektoral. Tinggal pembenahan teknis diperbaiki lagi,” terangnya.

Menag melanjutkan, Kementerian Agama, khususnya Ditjen PHU, ingin melakukan pendekatan preventif, pencegahan, agar jangan sampai ada jamaah umrah atau haji khusus yang bermasalah. Sehingga, ketika kemudian mereka ada di Tanah Suci menghadapi persoalan, khususnya yang terkait dengan dokumen perjalanan yang tidak lengkap dan sebagainya.

“Jadi perlu ada pengecekan secara terpadu, tidak hanya dari Kemenag tapi juga imigrasi, dan Kementerian/Lembaga terkait lainnya agar setiap jamaah umrah atau haji khusus mendapat jaminan kepastian keberangkatan dan kepulangan mereka,” katanya.

Karena pos pengawasan yang tersedia saat ini masih dalam masa sosialisasi, perlu dilakukan upgrading. Menag pun mengapresiasi Angkasa Pura 2 yang telah memberikan ruang untuk counter layanan. Menag berharap Kemenag bisa mendapat counter yang lebih permanen.

Selain counter, lanjut Menag, upgrade layanan juga perlu dilakukan pada aspek sistem. “Layanan segera terintegrasi dengan Sistem Pelayanan Terpadu Umrah dan Haji Khusus (SIPATUH) sehingga pengawasan juga bisa dilakukan secara online,” harap Menag.

Bahkan, lebih dari itu, sistem pengawasan Kemenag juga terintegrasi dengan imigrasi sehingga out put pengawasan Kemenag menjadi salah satu indikator dalam pemeriksaan imigrasi, selain tiket, paspor, dan visa.

Sementara, perwakilan Angkasa Pura 2, Heru Karyadi menjelaskan bahwa pihaknya sedang menyiapkan terminal umrah dan haji. Angkasa Pura juga sudah menyampaikan ke perencana pembangunan agar memasukkan teknis pengawasan umrah Kemenag dalam flow-nya. Setelah pemeriksaan security, ada pengawasan terpadu dari Kemenag.

“Sekarang dalam tahap penyusunan basic desain. Kemungkinan 2021 akan mulai beroperasi,” ujarnya. (hay)

Leave a Reply