Jelang Puncak Haji, Jamaah Agar Tidak Bepergian ke Luar Kota Perhajian
June 5, 2024
Pemerintah Tetapkan Idul Adha 1445 H, Jatuh pada 17 Juni 2024
June 7, 2024

Pemerintah Ingatkan Jamaah Selalu Bawa Identitas Diri Saat di Luar Hotel

AMPHURI.ORG, JAKARTA–Pemerintah Arab Saudi tengah memperketat pemeriksaan terhadap jamaah, khususnya untuk mengidentifikasi jamaah yang menggunakan visa non haji. Karena itu, Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) kembali mengingatkan jamaah agar senantiasa membawa identitas pengenal sebagai jamaah haji selama di Tanah Suci yaitu kartu dan gelang identitas, visa haji, paspor, serta pengenal diri lainnya ketika ke luar hotel atau ke Masjidil Haram.

“Aparat Saudi saat ini sedang mengintesifkan pemeriksaan, dan penjagaan ketat akses masuk Kota Mekkah dan wilayah Armuzna,” disampaikan Anggota Media Center Kementerian Agama Widi Dwinanda.

Widi menyampaikan, otoritas Saudi pada penyelenggaraan haji tahun ini menerbitkan kebijakan seluruh jamaah haji harus memiliki smart card. Program ini mendapat perhatian secara khusus dari Kementerian Haji dan Umrah, Kementerian Dalam Negeri, dan pihak Keamanan Umum Arab Saudi.

“Jamaah yang tidak memiliki smart card, dilarang masuk ke Armuzna, apa pun kedudukannya. Pemerintah Saudi menyiapkan sanksi berat bagi para pihak yang melanggar,” katanya dalam keterangan resmi Kemenag di Jakarta, Jumat (7/6/2024).

“Karenanya, selain harus membawa paspor, visa haji, dan identitas lainnya saat berada di luar hotel, jamaah agar menyimpan dengan baik smart card. Pastikan tersimpan di tempat aman,” sambungnya.

“Segera lapor ke petugas sektor bila smart card miliknya hilang untuk segera di lakukan penggantian,” ia menambahkan.

Menjelang puncak haji, Widi melanjutkan, PPIH melakukan persiapan pelaksanaan safari wukuf jamaah di Arafah. Persiapan melibatkan para petugas layanan lansia, disabilitas, dan tim Penanganan Krisis dan Pertolongan Pertama Pada Jamaah Haji (PKP3JH) dan Klinik Kesehatan Haji Indonesia (KKHI), program safari wukuf ini terus disosialisasikan ke hotel-hotel jamaah menginap. 

Ia mengatakan, PPIH mengalokasikan 300 kuota yang bagi jamaah lansia yang tidak mampu melaksanakan wukuf di Arafah, kuota tersebut telah mempertimbangkan jumlah petugas yang akan membersamai jamaah yang disafariwukufkan.

“Setiap satu petugas akan mengurus lima jamaah lansia nonmandiri, termasuk memandikan, menyuapi, dan kebutuhan individu lansia lainnya. Mekanisme pendorongan jamaah safari wukuf dilakukan  pada 9 Dzulhijjah pagi, jamaah lansia di hotel transit dibawa dengan 10 bus menuju Arafah,” katanya. 

Widi juga berpesan bagi jamaah khususnya jamaah muda dan sehat agar membantu jamaah lain khususnya jamaah lansia yang membutuhkan bantuan dan pertolongan selama di Tanah Suci.

“Saling peduli antarjamaah ini diharapkan menumbuhkan kebersamaan yang kuat dan menjadi ladang amal yang diperoleh selama menjalani ibadah haji,” pesannya.

PPIH, ujar Widi, terus mengingatkan jamaah agar menjaga kesehatan tubuhnya dengan istirahat yang cukup, makan tepat waktu, mengonsumsi vitamin yang dibutuhkan dan melakukan konsultasi ke dokter kloter, klinik sektor bila mengalami keluhan kesehatan.

“Mengingat cuaca panas saat ini di Kota Mekkah, aktivitas ibadah jamaah dapat dilakukan di musala hotel atau masjid sekitar hotel, mendalami manasik haji dan mengikuti bimbingan dan konsultasi ibadah yang diselenggarakan di musala hotel,” tutupnya. (hay)

Leave a Reply