AMPHURI.ORG, JAKARTA–Pemerintah Arab Saudi, pada 1 November 2020, memberi izin kepada jamaah dari luar negaranya untuk menyelenggarakan umrah. Indonesia mendapat kehormatan menjadi yang pertama, selain Pakistan. Total ada 359 jamaah umrah asal Indonesia yang terbang ke Saudi dalam tiga grup keberangkatan tanggal 1, 3, dan 8 November 2020.
Berdasarkan hasil pengawasan, Kemenag meminta Penyelenggara Perjalanan Ibadah Umrah (PPIU) untuk melakukan persiapan secara lebih komprehensif terkait penyelenggaraan umrah di masa pandemi, termasuk dalam sosialisasi dan edukasi jamaah. Sebagaimana dalam keterangan resminya yang diterima redaksi dari Jeddah, Senin (16/11/2020), berikut ini standard operation procedure (SOP) saat jamaah melaksanakan ibadah umrah:
- 72 jam sebelum berangkat, jamaah wajib melakukan SWAB/PCR dengan hasil negatif.
- Sampai di Arab Saudi, jamaah dikarantina di hotel selama tiga hari
- Saat proses karantina berlangsung, jemaah dilakukan SWAB/PCR ulang oleh Kementerian Kesehatan Arab Saudi. Jika negatif, jamaah diizinkan beribadah umrah. Jika positif, jamaah harus melanjutkan isolasi mandiri di hotel yang sama, hingga negatif.
- Saat akan beribadah umrah dan salat lima waktu, jamaah wajib input data dalam aplikasi etamarna dan tawakkalna.
- Pelaksanaan ibadah umrah hanya sekali dalam satu fase keberangkatan jamaah dari Indonesia.
- Kantor Kesehatan Pelabuhan Bandara Soekarno Hatta menerapkan protokol kesehatan bagi jamaah umrah yang datang dari Arab Saudi sesuai dengan ketentuan yang berlaku di Indonesia. (hay)