AMPHURI.ORG, JAKARTA–Kementerian Kesehatan melalui Pusat Kesehatan Haji (Puskeshaji) merilis data pelayanan kesehatan jamaah haji sesuai dengan Siskohatkes Kemenkes hingga hari ke-66 pihaknya telah memberikan pengobatan kepada 471.946 kunjungan jamaah haji yang dilayani dokter di kelompok terbang (kloter).
Menurut aggota Tim analisis data Puskeshaji, Innes Erica, analisis data tersebut perlu dilakukan untuk menunjukkan bahwa penyelenggaraan kesehatan haji ini tidak hanya dilihat dari jumlah jamaah haji yang wafat. Tapi, seberapa banyak jamaah haji yang berhasil Puskeshaji berikan pembinaan, pelayanan, dan perlindungan kesehatan.
“Analisis data ini dilakukan sebagai bagian dari evaluasi penyelenggaraan kesehatan haji. Nantinya, hasil analisis ini akan digunakan Puskeshaji untuk memperbaiki penyelenggaraan kesehatan haji tahun depan,” kata Innes di Jakarta, Selasa (10/9/2019) sebagaimana dilansir ihram.co.id.
Dari jumlah 471.946 kunjungan ini, kata Innes, menunjukan bahwa setiap jamaah di kloter telah melakukan kunjungan atau diberikan pengobatan oleh dokter kloter sebanyak dua sampai tiga kali, pada saat mereka melakukan perjalanan ibadah haji.
“Sampai hari ke-66 (9 September, red.), tim kesehatan haji di kloter telah melakukan rujukan jamaah haji yang membutuhkan penanganan khusus terhadap 3.444 jamaah,” ujarnya.
Innes menuturkan data 471.946 kunjungan jamaah haji sakit dan 3.444 jamaah yang dirujuk oleh dokter itu diperoleh dari sistem android yang terhubung langsung dengan siskohatkes Kemenkes di Jakarta. Setiap hari dokter kloter harus melaporkan pelayanan kesehatan di kloter.
“Untuk mendapatkan data tersebut kami sediakan aplikasi android sebagai sistem pelaporan kesehatan di setiap kloter,” katanya.
Innes mengatakan, sebagai upaya pembinaan dan perlindungan kesehatan kepada jamaah haji, dokter kloter bekerjasama dengan Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) bidang kesehatan melalui Tim Promotif Preventif (TPP). Puskeshaji melalui TPP dan dokter kloter telah memberikan penyuluhan sebanyak 1.538 kali di seluruh kloter.
“Hal ini menandakan bahwa setiap kloter telah mendapatkan penyuluhan kesehatan setidaknya 2-3 kali selama musim haji,” katanya. (hay)