AMPHURI.ORG, JAKARTA–Tim Ditjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah (PHU) Kemenag dan Pusat Kesehatan Haji Kemenkes berkunjung ke Kantor Kedutaan Besar Arab Saudi di Jakarta.
Hadir dalam pertemuan ini Sesditjen PHU Ramadhan Harisman, Direktur Pelayanan Haji Luar Negeri Subhan Cholid, Direktur Pelayanan Haji Dalam Negeri Saiful Mujab, Direktur Pengelolaan Dana Haji Jaja Jaelani, serta Direktur Bina Umrah dan Haji Khusus Nur Arifin. Turut hadir dr. Rahmat dan dr. Hendro mewakili Pusat Kesehatan Haji Kemenkes.
Mewakili Tim Kemenag, kepada Dubes Esaam Althaqafi, Ramadhan menyampaikan bahwa kunjungan ke Kedubes, selain dalam rangka silaturahim juga melakukan koordinasi lebih dini untuk membahas rencana penyelenggaraan dan pengaturan umrah 1443 H. Selama ini, penyelenggaraan umrah biasanya dimulai pada Muharram, setelah musim haji.
“Kami sangat berharap Indonesia bisa memberangkatkan jamaah umrah, apalagi jika setelah penyelenggaraan haji nanti kondisi pandemi membaik,” ujar Ramadhan di Jakarta, Rabu (16/6/2021), sebagaimana dilansir laman resmi kemenag.go.id.
Ramadhan juga menyampaikan apresiasi atas upaya Dubes Arab Saudi ikut mengklarifikasi isu-isu perhajian, baik yang terkait diplomasi maupun kuota haji. Kemenag juga mengapresiasi putusan Arab Saudi membatasi jamaah haji 1442H hanya untuk domestik dan ekspatriat yang tinggal di Arab Saudi.
“Putusan Saudi memiliki semangat yang sama dengan Indonesia, yakni memprioritaskan keselamatan jiwa jamaah,” tuturnya.
Dubes Saudi Esaam Althaqafi mengatakan bahwa pemerintahannya masih fokus dalam penyelenggaraan haji 1442 H untuk domestik dan ekspatriat. Dalam kondisi normal, umrah dibuka selesai musim haji. Namun, kata Esaam, semua belum ada yang tahu bagaimana perkembangan pandemi ini ke depan.
“Untuk umrah, kami masih melihat situasi. Kalau ada kebijakan terbaru dari Saudi, kita akan segera komunikasikan dengan pihak Kementerian Agama,” ujarnya.
“Kami memahami Indonesia adalah pengirim jamaah haji terbesar. Jemaah umrahnya juga lebih dari satu juta setiap tahunnya. Bagi kami, Indonesia adalah mitra utama,” sambungnya.
Esaam juga mengapresiasi keputusan Indonesia terkait penyelenggaraan haji 1442H. Sebagai negara pengirim jamaah haji terbesar, Esaam yakin Indonesia telah melakukan kajian secara mendalam sebelum mengambil keputusan.
“Indonesia memprioritaskan keselamatan jiwa jamaahnya, Saudi juga memprioritaskan keselamatan umat Islam di seluruh dunia,” ujar Esaam.
Esaam berterima kasih atas kerjasama dan koordinasi yang selama ini terjalin dengan baik. “Alhamdulillah, hubungan diplomatik Indonesia-Saudi juga terus berjalan baik. Kami berterima kasih akan hal ini,” tutupnya. (hay)